Kapan Cold Mood Bisa Dilihat dari Indonesia? Catat Waktu Terbaiknya!
Sains 7 min read

Kapan Cold Mood Bisa Dilihat dari Indonesia? Catat Waktu Terbaiknya!

Muhammad Khairul Ali

Muhammad Khairul Ali

Author

Jakarta, Beritasatu.com - Cold moon menjadi salah satu peristiwa langit yang paling dinantikan pada penghujung tahun 2025. Bulan purnam...

Jakarta, Beritasatu.com - Cold moon menjadi salah satu peristiwa langit yang paling dinantikan pada penghujung tahun 2025. Bulan purnama terakhir tahun ini tidak hanya muncul dengan sinar terang, tetapi juga bertepatan dengan fenomena supermoon sehingga ukuran tampaknya terlihat lebih besar dari biasanya.

Cold moon adalah sebutan khusus untuk bulan purnama yang muncul pada bulan Desember. Setiap purnama sepanjang tahun memiliki nama tradisional yang berkaitan dengan musim, budaya, atau kondisi alam.

Pada 2025, cold moon hadir dengan keistimewaan tambahan, yakni bertepatan dengan fase supermoonSupermoon merupakan kondisi saat bulan berada di titik perigee, posisi terdekatnya dengan bumi dalam orbit.

Ketika hal ini terjadi, ukuran bulan dapat terlihat hingga sekitar 14% lebih besar dan sinarnya tampak sampai 30% lebih terang dibanding bulan purnama teredup di sepanjang tahun.

Fenomena supermoon sendiri biasanya hanya muncul tiga hingga empat kali dalam setahun. Pada 2025, rangkaian supermoon terjadi berturut-turut pada Oktober, November, dan puncaknya sekaligus yang terakhir berlangsung di bulan Desember berbarengan dengan cold moon.

Asal-usul Nama Cold Moon

Nama cold moon berasal dari tradisi masyarakat Mohawk, salah satu suku asli Amerika, yang mengaitkan kemunculan purnama Desember dengan datangnya udara dingin menjelang winter solstice, yakni titik balik Matahari pada musim dingin.

Suku Mohican memiliki sebutan berbeda untuk fenomena yang sama, yaitu long night moon atau bulan malam panjang. Sebutan ini merujuk pada kondisi astronomi di belahan bumi utara ketika durasi siang menjadi yang terpendek dan malam mencapai durasi terpanjang dalam setahun. Kondisi tersebut terjadi karena posisi kemiringan Bumi yang menjauh maksimal dari matahari.

Kapan Cold Moon Terjadi?

Berdasarkan perhitungan astronomi, cold moon 2025 mencapai fase puncaknya pada Kamis (4/12/2025) pukul 14.48 UTC, yang setara dengan 21.48 WIB. Meski puncak fasenya bertepatan pada malam hari, bulan purnama sudah dapat mulai disaksikan sejak matahari terbenam.

Dalam kondisi cuaca cerah tanpa hujan dan awan tebal, cahaya bulan akan terlihat sangat terang. Semakin tinggi posisinya di langit, pancaran sinarnya pun tampak semakin kuat dan menawan.

Pada malam puncaknya, cold moon membentuk pola visual yang menarik berupa segitiga bersama gugus bintang pleiades dan aldebaran, bintang paling terang di rasi taurus.

Tidak hanya itu, planet jupiter terlihat cukup dekat dengan posisi bulan, sementara rasi orion, yang dikenal sebagai Sang Pemburu, turut menghiasi kanvas langit malam.

Waktu pengamatan cold moon di Indonesia paling ideal adalah sejak bulan mulai terbit di ufuk timur pada Kamis (4/12/2025). Pada fase awal terbit ini terjadi efek moon illusion, yaitu ilusi visual yang membuat bulan tampak jauh lebih besar ketika berada dekat horizon.

Efek ini sering dimanfaatkan para pengamat dan fotografer karena menghasilkan pemandangan dramatis. Selain ukurannya tampak maksimal, warna bulan juga kerap memperlihatkan rona kemerahan atau oranye sebelum berubah menjadi putih terang ketika posisinya semakin tinggi.

Seiring malam bertambah larut, kontras antara cahaya bulan dan langit gelap akan membuat detail langit makin jelas, termasuk gugus pleiades, aldebaran, keberadaan jupiter, serta bentuk khas rasi orion.

Lokasi Terbaik untuk Mengamati

Pemilihan lokasi menjadi faktor penting agar pengalaman melihat cold moon semakin optimal. Area terbuka dan tinggi seperti bukit, lapangan luas, atau atap gedung memberikan sudut pandang lebih bebas. Garis pantai yang menghadap ke timur juga termasuk lokasi favorit karena menawarkan horizon terbuka tanpa penghalang.

Sebaliknya, sebaiknya hindari kawasan dengan polusi cahaya tinggi seperti pusat kota yang penuh lampu, karena hal ini dapat mengurangi kontras cahaya bulan.

Selain itu, kondisi cuaca wajib menjadi perhatian utama. Langit cerah tanpa tutupan awan tebal dan tanpa hujan merupakan syarat agar cold moon dapat terlihat maksimal.

Muhammad Khairul Ali

Muhammad Khairul Ali

Author & Penulis

Penulis senior yang suka menulis tentang teknologi dan kehidupan.

Diskusi (2)

coba lagi

coba ba komen

coba boy

cobacoba

Masuk untuk Berkomentar

Silakan login untuk menulis komentar.